Ad Code

Responsive Advertisement

Gadis Kretek: Kisah Cinta, Sejarah, dan Women Empowerment di Layar Kaca

 


    Dalam sebuah wawancara eksklusif, para bintang utama dari serial "Gadis Kretek" memberikan wawasan mendalam tentang produksi yang menggabungkan unsur kisah cinta, sejarah, dan women empowerment. Ario Bayu, Dian Sastro, Putri Marino, dan Arya Saloka secara detail menjelaskan pengalaman mereka selama syuting dan persiapan karakter dalam serial ini. 

    Ario Bayu, yang memerankan karakter Suraya, menyebutkan bahwa inti cerita mereka adalah kisah cinta yang terjadi di latar belakang industri kretek dan intrik politik era 60-an. Dian Sastro menambahkan bahwa cerita ini juga memberikan pandangan tentang perkembangan industri kretek pada era tersebut, membawa penonton untuk lebih memahami ekonomi negara pada masa awal kemerdekaan. 

    Pentingnya riset terlihat dari penjelasan Putri Marino, yang memerankan karakter Arum, tentang bagaimana mereka meriset karakter dan suasana tahun 2001. Sementara itu, Arya Saloka dan Putri Marino, yang berada dalam era yang lebih dekat, mengakui bahwa mereka tidak perlu melakukan riset yang mendalam karena masih dalam era mereka. 

    Dian Sastro mengungkapkan bahwa untuk mendalami era 60-an, seluruh tim melakukan pembacaan banyak materi, berdiskusi di grup yang terdiri dari seluruh pemain, dan bahkan berkolaborasi dengan beberapa pemeran yang berperan dalam era tersebut. Mereka juga menonton video sejarah di YouTube untuk mengamati gerak dan tingkah laku orang pada masa itu. 

    Ario Bayu menjelaskan bahwa perannya sebagai Suraya memiliki tantangan tersendiri karena karakternya memiliki latar belakang yang gelap, sementara Dian Sastro, yang memerankan Jengyah, menyoroti aspek women empowerment dalam cerita. 

    Serial ini berhasil tampil di Busan International Film Festival, di mana para bintangnya merasa bangga dapat mewakili Indonesia. Pengalaman ini dianggap sebagai langkah besar bagi perfilman Indonesia, terutama karena Indonesia mendapat sorotan di festival film internasional. Para bintang merasa bangga dapat membawa budaya Indonesia dengan menggunakan pakaian tradisional seperti batik di acara tersebut. 

    Serial "Gadis Kretek" diharapkan dapat memberikan pesan positif kepada penonton, menggabungkan elemen kisah cinta, sejarah, dan women empowerment. Semua pemain berharap agar penonton Indonesia dapat lebih menghargai dan menyukai kisah-kisah sejarah yang ada di tanah air. 

Post a Comment

0 Comments