Di pagi yang santai, matahari bangkit perlahan,
Sejuk embun menyapa, dunia bersemi dalam nyanyian.
Tak ada terburu-buru, seperti aliran sungai yang tenang,
Puisi pagi ini, terukir dalam kehangatan yang meresap.
Kopi yang memancar aroma, sapaan pertama hari,
Duduk di teras, angin sepoi-sepoi menyapa senja.
Langit biru melambaikan awan putih berarak,
Puisi santai di setiap nafas, menyusuri hari yang cerah.
Kicau burung menjadi alunan latar yang sejuk,
Keheningan diterpa oleh desiran daun yang berbisik.
Di bawah naungan pohon rindang, saya berdiam,
Menghirup udara pagi, seolah bersama puisi yang tercipta.
Tak ada agenda yang menggugah kegaduhan,
Hanya kehadiran kesejukan dan senyum simpul di wajah.
Puisi santai yang tak mengikat, bebas berlayar,
Seiring langit yang meluncur, pelan-pelan, tanpa tergesa.
Rasakan detak waktu yang tak terburu-buru,
Seakan merangkul kelembutan pada setiap momen.
Puisi santai ini, sederhana namun penuh makna,
Di pagi yang tenang, di kesejukan yang merangkul.
0 Comments