Dalam hiruk-pikuk dunia yang berputar,

Kita menari di antara rintik kesibukan.

Seperti orkestra hidup, suara-suara bercampur,

Pagi, siang, malam, dalam setiap langkah yang terukir.


Kantor menerbangkan kertas-kertas berdokumen,

Keyboard berdentum, tanda tugas terlaksana.

Telepon berdering, e-mail berderu,

Dalam dunia ini, kesibukan mengalir menghampiri.


Pertemuan di ruang konferensi,

Berbicara dengan grafik, angka, dan rencana.

Waktu berlari, seolah mengejar-ngejar,

Di lorong-lorong rutinitas, kesibukan memimpin arah.


Jalanan penuh dengan suara langkah,

Langit dipenuhi pesawat yang melintas.

Setiap detik bernilai, waktu seperti kilatan,

Dalam kepadatan kota, kesibukan merajut cerita.


Namun di balik rintik kesibukan yang menggila,

Ada cerita hidup, tawa, dan pelajaran.

Di setiap siluet pekerjaan yang dilakoni,

Kita menemukan arti, makna dari kesibukan ini.


Dalam kesibukan, kita menemukan diri,

Melalui proyek-proyek, mimpi-mimpi yang terwujud.

Jangan biarkan kesibukan melupakan esensi,

Bahwa kehidupan adalah puisi, setiap langkah adalah bait.


Rintik kesibukan, seperti melodi yang tercipta,

Dalam alunan waktu, kita menari dan bertahan.

Di dalamnya, kita temukan keseimbangan,

Antara pekerjaan dan hidup yang sebenarnya.